Kemampuan memecahkan masalah dan kreativitas tidak
dapat dilakukan oleh robot atau mesin. Kedua hal tersebut juga merupakan
pangkal dari Inovasi. Adanya Revolusi Industri 4.0, menyebabkan otomatisasi
akan menggantikan peran pekerjaan yang dilakukan manusia. Sehingga, dibutuhkan
SDM yang mampu melakukan hal lebih hebat dari yang bisa dilakukan oleh robot
dan mesin yaitu kemampuan berinovasi.
Semangat berinovasi didukung penuh oleh Program Studi TIP. Terlebih dua tahun terakhir ini, beberapa mahasiswa TIP menjuarai kompetisi Inovasi Bisnis yang diadakan oleh UNIDA dengan predikat Juara I di Tahun 2018 dan Juara II di Tahun 2019. Salah satu judul inovasi pun lolos dalam program pendanaan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang diadakan oleh kemenristekdikti tahun 2018 lalu. Sebagai langkah dukungan, program studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) mendorong kemampuan mahasiswanya untuk memiliki jiwa seorang inovator dengan menghadirkan dosen Tamu dari PT. Riset Perkebunan Nusantara yaitu Bapak Arif Rakhman Hakim, S.TP, M.Si. Kepakarannya dalam bidang Manajemen Teknologi dan Inovasi menjadi dorongan bagi para mahasiswa TIP untuk menumbuhkembangkan atmosfer berinovasi dikalangan mahasiswa.
Konsep Inovasi menjadi konten utama dalam
kuliah tamu tersebut. Setelah mengikuti kuliah tamu diharapkan mahasiswa mengetahui
tahapan membangun inovasi. Pemateri juga menyampaikan beberapa tips bagaimana
membangun ekosistem inovasi dan budaya berinovasi. Kegiatan kuliah tamu pun
dilaksanakan dengan interaktif dengan konsep talkshow sehingga menghadirkan
suasana baru dalam kegiatan perkuliahan. Mahasiswa memperoleh pemahaman bahwa
melakukan inovasi tidak melulu harus melakukan atau menghasilkan sesuatu yang
belum pernah ada sebelumnya. Menerapkan konsep atau teknologi yang sudah ada
pada objek atau bidang lain yang belum pernah dikerjakan sebelumnya juga
termasuk kategori inovasi. Sebagai ilustrasi pemateri memberi contoh tentang
layanan siaran TV umum dan layanan mesin pencari google yang tidak berbayar
biaya hingga hari ini. Kesamaan konsep diantara TV dan Google yaitu sama-sama berorientasi
menarik pengunjung dan penonton sebanyak-banyaknya, tetapi bidang
implementasinya berbeda. Siaran TV melalui layanan sinyal gelombang siaran
sementara Google melalui layanan internet. Baik TV maupun Google kemudian
mendapatkan keuntungan melalui pemasangan iklan.
Tentunya akan sangat banyak inovasi yang masih bisa
dikreasikan dibidang agroindustri terkhusus produk agroindustri yang berbasis
halal. Karenanya diharapkan mahasiswa mampu terinspirasi untuk terus berkarya
dan termotiasi untuk mengasah kreativitas dan usaha tanpa kenal gentar. Hal ini
jadi sarana bagi mahasiswa untuk menumbuhkan berbagai softskill yang sangat
dibutuhkan dan penting untuk berkarir di masa depan.